Minggu, 27 Desember 2009

Analisis dan pemetaan wilayah banjir di Bandung dan sekitarnya (DTA Saguling bag.3)

Oleh :  Idung Risdiyanto

Kejadian banjir yang terjadi di daerah tangkapan waduk Saguling terjadi di wilayah Bandung Selatan dan Timur terutama di Kec. Baleendah, Dayeukolot, Bojongsiang dan Majalaya.  Kejadian banjir ini hampir terjadi setiap tahun terutama pada saat intensitas hujan yang menghasilkan limpasan permukaan yang tinggi.  Seperti di jelaskan pada bagian limpasan permukaan, untuk seluruh daerah tangkapan waduk Saguling menghasilkan limpasan permukaan sebesar 4001 juta m3/tahun atau sekitar 58.3% dari jumlah air hujan yang diterima dalam satu tahun. 

Selasa, 22 Desember 2009

Kondisi Erosi dan Sedimentasi DTA Waduk Saguling (DTA Saguling bag. 2)

Oleh :  Idung Risdiyanto

Metode yang digunakan untuk menduga tingkat erosi suatu kawasan adalah metode USLE yang diaplikasikan dengan teknik-teknik GIS.  Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap erosi dalam metode ini adalah intensitas hujan, jenis tanah, kemiringan lahan, panjang lereng, jenis tutupan lahan dan manajemen pengelolaan.  Berdasarkan metode tersebut pada tahun 2008 didapatkan bahwa untuk seluruh luasan wilayah DTA waduk Saguling mempunyai kelas indeks erosi sangat

Senin, 21 Desember 2009

Bacaan minggu ini

Buku ini layak dibaca untuk teman-teman yang tertarik dalam aplikasi remote sensing

John R Jensen (Author)

Kondisi Limpasan Permukaan dan Neraca Air DTA Waduk Saguling (DTA Saguling bag.1)

Oleh: Idung Risdiyanto

Perhitungan limpasan permukaan dilakukan dengan metode SCS yang telah dimodifikasi untuk perhitungan pada periode waktu bulanan. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perhitungan limpasan permukaan adalah sifat hidrologi tanah, jenis tutupan lahan dan curah hujan. Limpasan permukaan yang dihitung adalah jumlah potensi limpasan untuk tiap wilayah atau subdas daerah tangkapan waduk Saguling yang terjadi dalam satu tahun. Besar nilai suatu limpasan permukaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi kesetimbangan tata air di suatu wilayah.
Dalam satu tahun, jumlah potensi air limpasan permukaan yang diterima oleh waduk Saguling adalah 4001.2 juta m3/tahun dengan limpasan permukaan terbesar berasal dari subdas Citarum hulu sekitar 17.4%. Jika dilihat dari besar limpasan permukaan persatuan luas, maka subdas yang memberikan limpasan permukaan yang paling besar adalah DTA Waduk Saguling Selatan yaitu sebesar 19 ribu m3/ha/tahun. Tabel 1 menunjukkan jumlah limpasan permukan untuk masing-masing subdas di DTA Waduk Saguling (baca selengkapnya)